" Keamanan, kebersihan dan kenyamanan dibuat untuk masyarakat Denpasar bukan saat ada tamu dan pejabat datang saja berbenah dan bersih-bersih "
DENPASAR - Permasalahan sampah di Kota Denpasar yang menjadi kota metropolitan terbesar urutan kedua di luar Pulau Jawa dan Sumatera setelah Makassar, belum juga teratasi dengan baik.
Berita sebelumnya,
1. Truk Sampah Masih Macetkan Jalan, Gung De: Pengelolaan Sampah Gagal Total
2. Macet TPA, Ayu Widi Pegiat Sampah Ajak Kota Denpasar Untuk Gunakan Program Pendahuluan Sampah
3. Truk Sampah Macetkan Jalan, Kadis Denpasar Ngeles Sebut Itu Dikelola Provinsi
Baca juga:
Polsek Nagrak Sweeping Sajam Dapatkan Miras
|
Menghubungi melalui telepon Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra selaku anggota DPRD Kota Denpasar, menanyakan soal penanganan sampah Kota Denpasar yang belum selesai - selesai dan membuat truk sampah beberapa hari mengular yang membuat kemacetan dan tidak sedap dipandang. Ia menyebutkan bahwa seharusnya penanganan itu direncanakan dengan matang.
Ditanya soal anggaran yang direncanakan untuk penanganan sampah Kota Denpasar melalui 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
" Anggaran yang diajukan sebenarnya sudah 'overload' (berlebih), mereka mengajukan anggaran sesuai dengan kapasitas mesin bukan beban sampah Denpasar yang 700 Ton, " jelasnya, Jumat (03/02/2023).
Lalu menanyakan soal kesiapan penyelesaian sampah Kota Denpasar yang dikatakan pihak Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi akan menutup TPA Suwung diundur sampai awal maret.
" Sepertinya pemerintah harusnya berbenah tidak hanya saat ada tamu saja, tetapi mestinya memelihara keamanan, kebersihan untuk kenyamanan masyarakat Denpasar dan Bali umumnya "
Ia menyebutkan juga bahwa saatnya pemerintah harus menyiapkan protap (peraturan tetap) atau SOP (Standar Operasional Prosedur) yang baku untuk keamanan, kebersihan untuk kenyamanan masyarakat Denpasar dan Bali.
" Jangan pas ada kedatangan pejabat saja bersih-bersih dan di pel tetapi setelah gak ada kembali tidak dibersihkan, " ungkapnya dalam sambungan telepon.
Proses uji coba rencananya akan berlangsung hingga akhir Maret 2023, sehingga TPST Kesiman, TPST Tahura, dan TPST Padangsambian Kaja ditarget mulai beroperasi paling lambat April 2023, seperti dikutip dari antaranews.com
Ada laporan masyarakat yang mengatakan bahwa Depo Terminal Kreneng tidak bisa diangkut karena truk sampah besar rusak, itu penjelasan dari video yang dikirim ke redaksi.
Kemudian menanyakan hal itu kepada Kadis Lingkungan Hidup dan kebersihan Kota Denpasar melalui pesan elektronik, kondisi online tetapi belum menjawab pesan dari awak media soal menumpuknya sampah di Depo Terminal Kreneng. (Ray)